Nusa Dua, Bali, 12-14 Desember 2018

Salah satu peneliti MaPPI, Meyriza Violyta, berkesempatan mengikuti Viable and Operable Ideas For Child Equality International Conference (VOICE) International Conference 2018 dengan tema “Finding Scientific Answer to the 21st Century Challenges For Families, Communities, and Public Policy” di Bali International Convention Centre, Bali pada tanggal 12-14 Desember 2018. Acara tersebut diselenggarakan oleh PUSKAPA dan the Care and Protection of Children (CPC) Learning Network. Konferensi ini dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, baik sebagai presenter maupun partisipan, serta dari berbagai macam latar belakang profesi, diantaranya perwakilan pemerintah, peneliti, praktisi, ahli, dan aktivis, terutama di bidang hukum dan hak asasi manusia, pendidikan, psikologi, antropologi, dan sosial. Acara dibuka oleh keynote speakers dan dilanjutkan dengan diskusi panel oleh para presenter. VOICE 2018 sendiri memiliki 3 sub tema, yaitu:

  1. Children and Migration
  2. Toxic Social Norms and Values, and
  3. Children and Technology

Pada sore hari, selain diskusi panel, juga terdapat workshop bertemakan norma sosial. Pada workshop tersebut, peserta diberikan pemahaman lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan norma sosial, bagaimana membedakan antara norma sosial dan perilaku individu, permasalahan norma sosial, dan lain sebagainya. Peserta juga bermain peran dalam kelompok sebagai salah bentuk latihan workshop.

VOICE 2018 ini sendiri menandai peringatan 30 tahun Konvensi Hak Anak, sekaligus sebagai forum diskusi untuk menilai sejauh mana adaptasi nilai-nilai konvensi tersebut di masing-masing negara, dan untuk melihat apa saja hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara dalam mencapai tujuan SDGs terkait perlindungan anak.